Pusing atau sakit kepala sering kali muncul bersamaan dengan masalah lambung seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau maag. Meskipun gejalanya tampak tidak berhubungan langsung, sebenarnya ada mekanisme tubuh yang saling terkait.
Asam lambung yang naik ke tenggorokan bisa mengiritasi saraf-saraf di sekitar telinga tengah, terutama saluran eustachius yang berhubungan dengan keseimbangan tubuh. Akibatnya, muncul rasa pusing atau sensasi seperti berputar (vertigo ringan).
GERD dan maag sering dipicu atau diperparah oleh stres dan gangguan kecemasan. Stres juga bisa memicu sakit kepala tegang (tension-type headache). Maka, saat asam lambung kambuh, stres pun meningkat, yang pada akhirnya menyebabkan kepala terasa pusing atau berat.
Pada beberapa penderita GERD, terdapat kondisi langka seperti Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS) — yaitu gangguan sistem saraf otonom yang memengaruhi tekanan darah saat berdiri, menyebabkan pusing atau berdebar saat berubah posisi tubuh.
Saluran cerna dan otak terhubung oleh sistem saraf (gut-brain axis). Ketika sistem pencernaan terganggu akibat GERD atau maag, maka otak juga bisa menerima sinyal nyeri atau ketidaknyamanan, yang bermanifestasi sebagai sakit kepala, migrain, atau pusing.
Penderita maag atau GERD cenderung menghindari makanan tertentu. Akibatnya, tubuh bisa mengalami kekurangan nutrisi seperti zat besi atau vitamin B12, yang berperan penting dalam menjaga aliran darah ke otak. Kekurangan ini bisa menyebabkan pusing, lemas, bahkan pandangan kabur.
Beberapa obat lambung seperti PPI (Proton Pump Inhibitor) atau antasida dalam jangka panjang dapat menurunkan kadar magnesium atau vitamin B12 dalam tubuh, yang juga bisa menjadi pemicu rasa pusing.